Beronok (Teripang Meranti), Budaya Pangan Etnis Meranti di Indonesia

         

            Beronok (Teripang Meranti), Budaya Pangan Etnis Meranti di Indonesia

 

 

Pembahasan artikel kali ini merupakan pembahasan terkait dengan beronok yang merupakan makanan khas dari etnis Meranti. Artikel yang berjudul “Beronok (Teripang Meranti), Budaya Pangan Etnis Meranti di Indonesia” merupakan artikel karangan Rahmad, H.A, Berlian, E. dan Welis, W. Penulis menggunakan empat kerangka pokok dalam penulisan artikel ini yang terdiri dari abstrak, pendahuluan, kajian teori, dan simpulan. Dalam kajian teori terdapat pembahasan mengenai metodologi, resep tradisional pengolahan, dan forum diskusi terkait dengan makanan tradisional.

Pengertian mengenai beronok sebagai makanan tradisional etnis Meranti sendiri dijelaskan pada bagian abstrak dan dilanjutkan pada bagian pendahuluan. Selain menjelaskan mengenai beronok, penulis juga melengkapi artikel dengan berbagai resep lengkap terkait dengan cara pengolahan beronok seperti yang sering dilakukan oleh masyarakat etnis Meranti. Sedangkan di bagian akhir, penulis membahas mengenai simpulan dan saran terkait dengan artikel yang telah ditulisnya. Adapun kerangka pokok dalam artikel ini telah saya rangkum sebagai berikut :

1.     Abstrak

Pada bagian ini, penulis sedikit memaparkan terkait dengan kondisi geografis wilayah Meranti yang membuatnya memiliki makanan tradisional yaitu beronok. Selain itu, penulis juga sedikit memaparkan terkait dengan cara masyarakat etnis Meranti dalam melestarikan makanan adat mereka dalam bentuk inovasi sehingga masih tetap diminati oleh banyak orang.

2.     Pendahuluan

Pada bagian ini, penulis juga memaparkan terkait dengan kondisi geografis wilayah Meranti yang membuatnya menjadi salah satu wilayah yang dijadikan sebagai kawasan prioritas pembangunan ketahanan pangan di Indonesia karena letaknya yang sangat strategis. Untuk menjaga stabilisasi pangan di kawasan Meranti maka pemerintah mulai mengenjot upaya pemanfaatan sumber daya alam terutama Beronok. Beronok yang merupakan jenis teripang asli Meranti sendiri memiliki banyak sekali manfaat bagi ekosistem selain manfaat sebagai sumber pangan. Selain itu, penulis juga sedikit mendeskripsikan tentang kandungan dalam beronok yang bermanfaat bagi kesehatan manusia.

3.      Kajian Teori

       Dalam kajian teori terdapat tiga subbab yaitu :

a.       Metodologi

Di sini, penulis menjelaskan mengenai metode penelitian untuk menyusun artikel ini yang telah dilakukan sejak Februari 2021 sampai dengan Februari 2022. Penelitian dilakukan dengan memberikan angket berupa pertanyaan tentang jenis makanan dan cara pengolahannya. Selain itu, penulis juga mendatangi beberapa pasar untuk melakukan wawancara terhadap 8 laki laki dan 7 perempuan yang hasilnya digunakan sebagai bahan penyusunan artikel ini.

 

b.      Resep Tradisional Olahan Beronok

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, penulis mendapatkan beberapa data terkait dengan jenis makanan dan resepnya yang seringkali pembuatannya menggunakan bahan dasar beronok. Makanan makanan tersebut diantaranya adalah mpek - mpek beronok, nugget beronok, sosis beronok, bakso beronok, dan sup beronok.

 

c.       Diskusi

Dalam subbab ini penulis sedikit menjelaskan mengenai makanan daerah, cara pengolahannya, dan cara melestarikannya agar tidak hilang karena pergeseran peradapan. Selain itu, penulis juga menuliskan beberapa ajakan secara tersirat untuk lebih memilih memakan makanan tradisional daripada makanan modern.

4.      Simpulan

    Dengan kondisi geografis yang baik, wilayah Meranti sebagai salah satu kawasan prioritas ketahanan pangan telah membuktikan bahwasanya makanan tradisional yang diperoleh dan diambil dari alam lebih banyak memberikan manfaat bagi manusia dan ekosistem daripada makanan modern. Selain itu, peneliti juga mengapresiasi terkait dengan Upaya yang telah dilakukan oleh etnis Meranti berkaitan dengan pelestarian budaya berupa makanan daerah yang terbuat dari beronok (Oleh Tintin Dwi Yuliani)

 

 

 

 

 

 

Komentar